Setelah berpikir matang sampai gosong, akhirnya saya memutuskan untuk mengurus sendiri legalisasi dokumen saya untuk kepentingan tinggal di Belanda. Karena, saya pikir saya harus melegalisasi 5 dokumen dan kalau pakai agent harganya Rp. 4.500.000 sementara kalau dikerjakan sendiri saya habiskan kurang dari 3juta. Itupun pakai ongkos bolak balik Bandung-Jakarta ya. Kalau yang tinggal di Jakarta akan jauh lebih beruntung karena ternyata untuk mengurus legalisasi itu mudah dan gampang kok. Yang bikin ribet ya bolak baliknya saja. Saranku, kalau gak sibuk sih sebaiknya urus sendiri aja.
Dokumen yang akan saya legalisasi adalah :
-Buku nikah islam
-Akta lahir saya
-Akta lahir anak
-Surat hak asuh anak
-Surat hak asuh anak (terjemahan)
Menurut hasil survey, khusus akta kelahiran maksimal keluaran 5 tahun yang lalu. Jadi, akta kelahiran harus kita perbarui terlebih dahulu di DISDUKCAPIL. Karena saya tinggal dan lahir dikota Bandung, maka saya memperbaharuinya di DISDUKCAPIL kota Bandung Jl. Ambon No. 1 Bandung.
Syarat yang harus saya bawa:
-Copy KTP
-Copy Akta kelahiran lama 2buah
-Surat permohonan untuk membuat akta kutipan kedua untuk keperluan ke luar negeri (contohnya nanti akan diberikan oleh petugas)
-Materai 1buah
-Akta kelahiran asli
-Copy kartu keluarga
-Bukti bahwa kedutaan memerlukan akta kelahiran untuk permohonan visa (saya print dari website kedutaan Belanda)
-Copy passport
-Map warna merah
Biaya : Gratis
7 hari selesai (tapi sebaiknya ambil setelah 10 harian karena bisa saja aktanya belum selesai)
Note:
Pada saat saya mengajukan, saya masih bisa mengambil nomor antri secara langsung dipandu oleh satpam. Tapi, setahu saya sekarang nomor antrian harus melalui SMS. Saya kurang tahu untuk pengajuan kutipan kedua harus melalui SMS atau tidak. Sebaiknya datang dulu saja ke DISDUKCAPIL atau coba telepon dulu untuk memastikan.
Berikut langkah-langkah legalisasi menurut pengalaman saya:
14 Nopember 2016
Legalisasi Kementerian Agama (Untuk yang muslim, yang NON saya gak tau dimana hehe)
Jl. MH Thamrin Lt. 7 Jakarta
Yang harus dibawa :
Copy KTP WNI
Copy passport WNA
Copy surat keterangan mualaf
Copy buku nikah 3 buah legalisir KUA
Copy surat bebas nikah dari kedutaan
Copy surat cerai untuk janda/duda
Buku nikah asli
Map warna bebas (saya pakai pink dan dikomentari sama petugasnya hehe)
Biaya : Gratis
30 menit selesai
Note : Kalau saya, dari kedutaan Belanda diharuskan buku nikah asli di legalisir KUA juga. Jadi, jangan lupa untuk cek dulu peraturan negara masing-masing sebelum datang.
Cerita hari itu :
- Pada hari itu, kereta ada gangguan sistem dikarenakan hujan besar sehari sebelumnya (yang bikin stasiun Bandung banjir juga) jadi yang harusnya saya berangkat jam 05.00 mundur jadi jam 06.30. Berikut waktu tempuh seharusnya 3 jam jadi 5 jam karena 'macet' disebabkan sistem yang dipakainya manual.
-Sebagai orang Bandung, saya gak tau dimana itu kementerian agama. Kebetulan saat itu saya bareng sama teman dan teman turunin saya di Kementerian Agama yang di jl. lapangan banteng. Yaah, saya pakai grab deh ke thamrin.
-Karena kereta datang terlambat, saya pun jadi telat urus dokumen. Rencananya saya habis dari Kementerian agama mau langsung ke kemenkumkam tapi ternyata takdir berkata lain. Saya baru selesai di kementerian agama jam 13.30. Tapi takdir kembali berkata lain, sampai di kemenkumham loketnya sudah tutup. Saya datang terlambat 19 menit karena grab bike ga tau jalan. Sedih, tapi harus gemana lagi.
-Ketinggalan kereta pulang ke Bandung karena kebodohan saya. Ini ngenes ya, padahal kereta ada didepan mata tapi saya gak naek. itu aja sih. Tiket saya hangus, saya langsung cari alternatif pakai x trans dari Blora. Beruntung saya datang tepat waktu banget dan masi sisa 1 seat lagi. Gak pake duduk saya langsung brangkat pulang ke Bandung. Berikut, nahan PIPIS!!!. kebayang saya nahan pipis dari stasiun sekitar jam 4an. Baru bisa pipis sekitar jam 8 malam waktu x trans berhenti di rest area KM 88...hahaha.
Untuk cerita selanjutnya, saya share dipostingan berikutnya yaaa....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar