Jumat, 10 Maret 2017

Yang dilakukan saat tiba di Belanda

Hai semua,

Sekarang saya sudah di Belanda hampir 3 minggu. Banyak yang tanya, apa sih yang dilakukan saat tiba di Belanda?

1. Datang ke IND

Nanti, suami akan menerima surat dari IND untuk pelaporan bahwa kita sudah di Belanda. Minggu pertama, saya datang ke kantor IND Hoofddorp dengan membawa paspor dan surat dari IND tersebut. Setelah itu, paspor dan surat itu di-cek kemudian kita langsung dapet kartu residen yang berlaku untuk 5 tahun. Kartunya semacam KTP gitu.

2. Lapor ke balai kota

Saat itu yang saya bawa: paspor, kartu residen, surat IND dan surat nikah. Setelah itu semua data kita teregister dan kita bakal punya nomor registrasi yang bakal dikirim melalui pos kerumah kita. Setelah kita dapat nomor registrasi, kita sudah bisa cari kerja, daftar sekolah untuk anak, daftar asuransi, dll.

3. Lapor ke KBRI

Sebagai WNI yang baik, saya merasa perlu melapor diri ke KBRI bahwa saya tinggal di Belanda sekian tahun. Gak perlu datang jauh ke Den Haag. Cukup lapor online (bisa dilihat disini ) lalu berkasnya dikirim ke KBRI di Den Haag.

Untuk langkah awal yang harus kita lakukan itu dulu. Selanjutnya saya harus test TBC. Untuk ceritanya insha allah saya share di blog selanjutnya yaaa....

Kamis, 02 Februari 2017

Syarat MVV Belanda 2016-2017

Setelah saya selesai melegalisir semua dokumen yang diperlukan untuk pengajuan MVV (info cara melegalisir bisa di klik disini dan disini). Saatnya suami yang bekerja untuk pengajuan MVV. Semua dokumen asli di scan lalu dikirim via email. Aslinya harus saya pegang untuk keperluan kedutaan kalau visanya sudah disetujui. Untuk apply MVV sebenarnya bisa juga dilakukan di Indonesia, tetapi saran saya sebaiknya pihak Belanda yang mengajukan langsung ke imigrasi karena prosesnya akan lebih cepat.

Dokumen yang harus dipersiapkan untuk apply MVV adalah :

1. Buku nikah asli yang sudah dilegalisir
2. Paspor bagian depan yang ada data saya
3. Paspor bagian depan yang ada data anak (kasus saya, saya akan bawa anak juga)
4. Copy passport suami
5. Sertifikat kelulusan inburgering examen (info mengenai inburgering examen bisa klik disini)
6. Slip gaji suami 3 bulan kebelakang
7. Kontrak kerja suami (minimal masih ada kontak kerja 12 bulan saat pengajuan MVV)
8. Mengisi form permohonan visa oleh suami
9. Surat hak asuh anak asli yang sudah dilegalisir (untuk anak yang orang tuanya bercerai)
10. Terjemahan surat hak asuh anak asli yang sudah dilegalisir (untuk info agen penerjemah dan legalisir tersumpah bisa share email teman2 lewat comment ya)
11. Mengisi dan menandatangani form dari pihak imigrasi Belanda (IND). Suami mengirimkan form tersebut lewat email dan saya mengisi beberapa lembar lalu saya scan dan kirim kembali lewat email)
12. Surat pernyataan dari kantor suami kalau dia memang benar kerja disitu

Kalau semua dokumen sudah lengkap, suami bisa langsung bawa ke kantor IND (sebenarnya dikirim melalui pos oleh pihak suami juga bisa tapi lebih baik dibawa langsung untuk proses yang lebih cepat). Proses saya dimulai tanggal 8 Desember 2016, tanggal 17 Desember 2016 suami terima surat dari IND untuk melakukan pembayaran (kami bayar 285 Euro untuk saya dan anak), 23 Desember 2016 dapat surat lagi dari IND kalau pembayaran sudah diterima, 31 Januari 2017 saya dapat surat dari IND bahwa pengajuan MVV saya dan anak saya diterima. sempat kesal juga karena teman saya yang pengajuannya seminggu sebelum saya sudah terima approval letter di awal Januari. Berasa bisul gak pecah-pecah deh hehe...

Setelah menerima surat dari IND bahwa pengajuan saya diterima, saya harus datang ke kedutaan Belanda di Jakarta tanpa melakukan perjanjian sebelumnya (Senin-Jumat 08.00-12.00) dengan membawa dokumen sbb:
1. Formulir pengajuan MVV bisa di download dari website kedutaan Belanda Jakarta tapi dikedutaan juga disediakan kok.
2. Dokumen asli dan copy yang saya sebutkan diatas.
3. Foto (saran saya foto di kedutaan aja yang sudah pasti pas ukurannya. Sekali foto Rp. 50.000)
4. Paspor
5. Copy paspor suami
4. Copy paspor kita
Dalam waktu maksimal 5 Hari, kita sudah bisa ambil paspor kita yang sudah ada visa MVV.







Rabu, 21 Desember 2016

menikah itu soal sah, bukan soal wah!

Sebenernya udah sangat lama sekali rasanya pengen meluapkan pemikiran saya tentang pernikahan. Bukannya sok menggurui atau apa sih. Toh juga saya termasuk orang yang pernah gagal menikah. Tapi, gagal menikah bukan berarti bakal gagal yang kedua kali ya...itu sih amit-amit (ketok meja). 

Saya sering banget gemes sama orang-orang yang memaksakan diri untuk mengadakan pesta pernikahan besar-besaran. Rela keluarin duit berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus juta demi berdiri didepan pelaminan untuk salaman. Untuk apa sih gitu loh? karena pernikahan cuma sekali? karena gengsi dong masa orang lain bisa aku nggak bisa? (ya terus si oknum orang lain itu bakal bantu biaya kamu apa????) atau karena orang tua saya cukup kaya untuk biaya pernikahan saya. Hellooooo yang nikah itu kamu apa orang tua kamu??? belom cukup nyusahin orang tua kamu sampe lulus sekolah??

Ada beberapa kasus yang sering saya dengar. Salah satunya teman bekas kantor saya. Ini kejadian udah 10 tahun yang lalu. Dia tuh OB. Mau nikah dia pinjem duit ke bos. Dari situ saya melek, buset...ada ya mau nikah sampe pinjem duit?. Berikut (bukan mendoakan) beberapa tahun kemudian dia pisah sama istrinya. Yang terjadi....pernikahan cuma seumur jagung, hutang masih belom lunas. 

Lalu kasus lain, yang orang tuanya sampe rela pinjem duit sana sini untuk membiayai pernikahan anaknya. Kasian amat orang tuanya sampe anak udah gede aja masih dibebanin biaya nikah. Astagfirullah, jauhkan saya dari hal seperti itu. 

Saya mulai memikirkan konsep pernikahan sejak usia saya 21 tahun. Saat itu keinginan saya, menikah di mesjid/rumah dengan tamu undangan seadanya. Alhamdulillahnya saya cukup tau diri hehe...saya gak mau nyusahin orang tua. Saya punya anak perempuan. Saya harap anak saya gak menuntut saya sebagai orang tua untuk biayai pernikahannya. Cita-cita saya saat dia sudah cukup mengerti adalah nasehatin dia soal pernikahan. Bahwa pernikahan itu murah. Yang mahal itu gengsi. Kalau kamu mau menikah mewah, biayai sendiri + pasangan kamu. Biaya orang tua itu cukup sampai sekolah sarjana. 

Kesimpulannya, buat pembaca yang belum menikah atau mau menikah lagi. Please, masih banyak yang harus kalian keluarin setelah menikah. Sepertinya uang buat pesta-pesta itu lebih baik dipake buat DP rumah daripada untuk pesta (lebih gengsi loh kalo dinyinyirin orang "ih nikahannya digedong, eh tinggalnya dirumah orang tua.")
Kalau yang udah punya rumah kan uangnya bisa ditabungin buat anak-anak kalian kelak. Kayaknya itu lebih berguna deh...

Tapi, semua terserah kalian sih. Duit-duit elo yee....Ini mah cuma keluarin uneg-uneg aja. Sekian....


Selasa, 20 Desember 2016

Explore Jogja 2016

Kali ini aku mau berbagi cerita saat saya honeymoon ke Jogja. Sebenernya bukan bulan madu juga sih ya...mungkin lebih ke jalan-jalan keluarga karena kami bawa anak juga hehehe...cuma memang moment-nya seminggu setelah kami menikah September lalu. Kenapa kami memilih Jogja? Bukan Bali atau Lombok dan pantai lainnya? Karena tahun 2012 lalu, kami sudah pernah mantai bareng dan Suami pengen ke Borobudur. Saya pun pengen banget ke Borobudur dengan moment yang berbeda. Nah, sekarang saya mau berbagi itinerary saya yang mungkin bisa jadi ide buat pembaca semua kalau pengen ke Jogja bersama keluarga atau teman... 💗

Day 1
Bandung-Magelang

Kami pakai kereta lodaya pagi dari Bandung-Kutoarjo. Mungkin untuk domestik bisa pakai kereta malam dan tidur di kereta. Tapi, karena kasus saya bawa bule yang artinya kagak mau bobok di kereta maka saya ambil kereta pagi. Sekalian liat pemandangan juga. Suami lumayan takjub liat kereta api Indonesia. Dia pikir keretanya jelek banget. Gak taunya menurut dia luxury banget hahaha...aku bilang sama dia: aku 7 tahun handle tamu orang Belanda dan tentunya aku tau taste orang Belanda (sombong 😝). Tadinya kami mau berangkat langsung pakai pesawat, tapi saya pengen ada pengalaman lain untuk anak dan suami. tapi sejujurnya bikin mereka sedikit bosan sih karena perjalanan terlalu lama hehe...

Tiba di Kutoarjo kami dijemput mobil dari hotel tempat kami menginap. Kami menginap di hotel Puri Asri Magelang. Suami senang sekali nginep disana. Hotelnya bagus dan besar. Hari pertama kami habiskan untuk istirahat di hotel karena besok subuh kami harus pergi ke Borobudur untuk melihat sunrise.

Day 2
Magelang-Jogja

Sekitar jam 04.00 pagi buta, kami dijemput untuk diboyong ke Borobudur. Untuk Borobudur sunrise, kami di handle oleh Manohara hotel. Tiba disana, kami disambut oleh guide dan masing-masing dikasih senter karena didalam gelap sekali. 
Sambil menanti fajar, guide kami mulai menjelaskan sedikit sejarah Borobudur. Gak tau kenapa saya sekarang tertarik akan sejarah dari Borobudur padahal tahun 2004 lalu, ketika saya masih jadi mahasiswi saya sudah pernah denger ceritanya tapi bikin nguap. Gak tau sekarang saya denger ceritanya saat umur saya sudah 30+ atau karena guide menceritakannya lebih menarik hati...hehehe....

Saat fajar tiba, saatnya kami melihat matahari terbit dan sumpah ini keren banget!!!


Sangat romantis dan misterius banget buat saya. Matahari terbit diantara candi dan embun pagi. 

"So which of the favors of your Lord would you deny?." (Ar-Rahman 55:13)

Setelah kami menikmati matahari terbit, kami berkeliling kembali untuk mendengar sejarah Borobudur. Setelah itu, coffee break lalu kembali ke Puri Asri. 

Tiba di Puri Asri, kami lanjut makan pagi dan ternyata banyak bule Belanda disana. Suami sih berasa pulang kampung...hehehe...ternyata, tamu-tamu bule itu di handle sama bekas tempat kerja saya. Saya reunian deh sama driver disana dan mereka ketawa-ketawa ternyata sekarang saya nikah sama bule londo juga...hehehe...

Sambil nunggu waktu check out, kami menghabiskan waktu dengan berenang. Kolam renangnya gede banget dan berikut ada jacuzzi outdoor. Seru banget!

 Like a boss

When my daughter pretend as a mermaid

Setelah check out, kami langsung brangkat ke Jogja. Tadinya kami mau ke Merapi dulu. Tapi suami gak mau, akhirnya kami ke Keraton tapi karena hari senin dan Keraton tutup, kami langsung mengunjungi Tamansari. Jujur, terakhir kesana sekitar taun 1996 (20 tahun yang lalu dan masih SD 😅). Sekarang sudah jauh lebih baik dan bagus banget. Kami juga dipandu dan kami jadi tau sejarah Tamansari (suer dulu gak ngeh dan anak saya sudah lebih pintar dari saya. Dia ngeh banget sama cerita Tamansari itu. Mungkin karena ada unsur kerajaannya sih ya. Dia kan suka banget princess).

 Tahun 1996 mah seinget saya gak ada airnya...hehehe...

Pre-wedding yang tertunda 😆


Day 3
Jogja City

Hari ke-3, kami tidak menyewa mobil tapi kami pakai go-car. Alasannya murah dan tidak terikat waktu. Dari hotel, kami langsung brangkat ke museum 3D De Mata dan De Arca. Disana gak usah dijelasin lah ya serunya sebagai penggemar foto-foto...hehehe...




Hey kamu nakal ya sama si Tatay!!!

Dari museum 3D, kami langsung ke Taman Pintar. Jujur disana not really recommended buat kita. Alat peraganya banyak yang rusak atau mati (mungkin dimatikan?). Kami tidak banyak menghabiskan waktu disana. 

Malam harinya, kami langsung ke Malioboro. Gak ke Jogja kalau gak ke Malioboro. Suasananya masih sangat Jogja banget. Satu yang kurang dari Malioboro, saya gak makan gudeg dan gak makan di lesehan. Padahal pengen banget....cuma yaa, nasib bawa bule yang gak bisa duduk silang kaki akhirnya mengalah deh makan di Malioboro Mall. 

Dari Malioboro, kita langsung brangkat ke Alkid alias Alun-Alun kidul pakai becak (nyenengin suami dan anak). Suami sempet khawatir kalau Mas becaknya gak bisa mendayung karena bawa orang gendut + saya + anak, tapi kami selamat kok sampe ke Alkid...hehehe...

Disana kita naik odong-odong full music 2x puteran Rp. 50.000 (murah bingits!). Trus disana saya dan suami juga nyoba nembus pohon beringin keramat. Suami sampe nyoba dua kali saking penasarannya...hehehe...


Day 4
Jogja City

Hari ke-4 kami gak banyak berkunjung. Harusnya ke upside down museum. Tapi suer saya lupa banget mau kesana. Jadi, agenda hari ke-4 dimulai dengan makan di Mediterranea Restaurant. Menunya Eropa banget dan banyak bule disana. Makanannya oke, suasananya oke dan harga juga gak terlalu mahal untuk ukuran resto.

Jangan suruh saya sebut nama-nama makanan diatas karena saya gak akan ingat!. 

Setelah makan, kami nge-mall. Tadinya mau ketemuan sama teman, tapi dia gak dateng. Akhirnya nonton deh...hehe...

Day 5
Jogja-Jakarta

Hari ke-5 kami pulang deh. Berhubung suamiku mau balik ke Holland, kami ambil pesawat ke Jakarta. Satu jam sampe di Jakarta. Anak sampai bilang "Kok cepet sampe ya ma?." hihihi

Nah, itu pengalaman kami sekeluarga di Jogja. Mudah-mudahan bisa kasi inspirasi yaaa....












Senin, 05 Desember 2016

Keanehan di Indonesia menurut bule

Kalau ngomongin Indonesia dimata bule-bule dan jawabannya indonesia itu ramah atau pemandangannya bagus itu sih udah biasa ya?
Sekarang aku mau cerita Indonesia menurut orang bule dari sisi lain. Bisa dibilang ini pengamatanku dari tamu-tamu yang pernah aku handle saat kerja di travel agent dan suami sendiri hehe...
Suamiku sempat tinggal di Indonesia sekitar 15 bulan. Banyak hal yang menurut kita normal tapi menurut dia gak normal.

1. Orang Indonesia bawa kendaraan kaya orang mabok

Suamiku kemana-mana selama di Indo pakai motor untuk menghindari macet. Awalnya dia bawa motor pelan banget (minimal untuk ukuran orang Indo) tapi setelah dia liat orang Indo sering grasa grusu kalau bawa motor, tertularlah dia. Termasuk masuk jalur lain untuk bisa masuk ke barisan depan di traffic light . Selain itu, dia suka ikutan neduh dibawah pohon rindang selama nunggu lampu hijau hahaha

2. Banyak cicak

Kejadian pertama yang bikin aku melongo waktu kita berlibur ke Bali. Saat itu kita lagi duduk-duduk di gazebo hotel. Saat hari mulai malam, dia kaget bukan maen liat cicak diatas gazebo...dia tampak ketakutan katanya takut cicaknya jatoh. Sejak itu, tiap dia liat cicak pasti cicaknya dia kejer sampe dapet dan dibuat metong. Termasuk dirumah saat dia tinggal di Indo sampe aku bilang udah deh gak usah dikejar cicak gak akan abis-abis (kesel sendiri).

3. Orang Indonesia doyan selfie

Ini menurut bule aneh loh. Dikit-dikit foto Itu lumayan bikin suami geleng-geleng. Suami juga sempet tanya apa selfie termasuk habit? .

4. Mendadak jadi 'artis'

Yang namanya bule beneran jadi pusat perhatian. Didaerah rumahku jarang banget ada bule tinggal disitu. Apalagi masih muda dan bawa motor. Kalau kita lagi naik motor dan macet terus didepan ada angkot yang isinya anak sekolahan, gak jarang suami disorakin "hey bule! Bule..bule..bule." Sambil kiss bye atau sekedar melambaikan tangan. Sering juga kalau kita lagi jalan kemana gitu banyak yang minta foto sama dia (termasuk family aku). Sempet aku becandain itu dijadiin bisnis aja. 1x foto rp. 5000 tambah cium rp. 10.000..

5. Mandi pakai gayung

Ini lucu banget. Kejadian saat kita liburan ke Sukamade-Jawa Timur. Disana tuh daerahnya terpencil banget. Disana kita tinggal di wisma yang minimalis. Dia kaget liat bathtub kecil banget. Terus aku jelasin mandinya pakai gayung lalu dia bilang ok. Setelah itu perasaan gak enak, aku cek deh ke kamar mandi dan aku liat dia mandi di bak mandi dan setengah badan masuk kesitu dengan muka bingung+gayung ditangan. Aku sempet mengabadikan moment itu tapi gak lucu juga ya di share disini nanti malah kena UU ITE hahaha.

6. Toilet jongkok

Ini kejadiannya pun masih di sukamade. Saat itu kita habis liat penyu. Mendadak suami pengen BAB. Lalu dia cerita dia BAB dengan gaya seperempat duduk. Susah diceritain deh ini sih harus diperagain hehe.

7. Tissue toilet ada dimeja makan

Buat orang bule, tissue toilet itu buat di toilet tapi di Indo lain dan bikin suami ngerasa sedikit yaiks karena dia liat orang ngusap mulut pake tissue toilet

8. Adzan subuh

Kejadian dari beberapa tamu dulu, banyak yang terkaget-kaget sama adzan subuh. Kalau suami sih dulu awal dia masih terganggu tapi lama-lama dia mikir ya ini resiko tinggal di negara mayoritas muslim dan akhirnya sih dia terbiasa.

9. Makan pedas

Pernah aku iseng kasih kerupuk pedas ke tamu waktu jaman kerja. Dia tanya: "itu apa?." Aku bilang "coba aja." Dan dia coba dikit banget. Hasilnya dia sakit perut 2 hari.

10. Naik motor berlima dan bisa bawa binatang pakai motor

Kalau naik motor, dijalan sering nemu yang aneh-aneh. Banyak hal yang bikin geleng-geleng kepala termasuk liat 1 pengendara motor bawa sekitar 50-100 bebek dan 1 ibu bawa motor dengan ke-4 anaknya.


Rabu, 23 November 2016

Legalisasi Dokumen Tanpa Perantara Part 2

17 Nopember 2016
Legalisasi Kementerian Hukum dan HAM
Jl. HR Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta Lt. 3
Jam penyerahan dokumen : 09.00-14.00 (Untuk pengambilan sampai jam 15.30)

Yang harus dibawa:
Copy KTP
Surat asli yang mau dilegalisasi + Copy
Surat terjemahan harus di legalisasi
Materai
Map bebas

Biaya : 25.000/dokumen langsung dibayar di BNI setempat.
3 hari kerja selesai

Note : Datang sebisa mungkin pagi-pagi karena konon kata satpam, kalau siang banyak calo.

Cerita hari itu :
-Berangkat jam 05.00 pakai cititrans tujuan kuningan yang kantornya persis sebrangan sama kantor kemenkumham dan tiba di Jakarta sekitar jam 09.00.
-Tiba disana langsung ambil antrian, gak pakai lama langsung ke loket terus petugas kasih formulir lalu kita bayar di BNI setelah itu petugas bilang bisa diambil Selasa depan jam 14.00. Untuk efisiensi waktu, saya ambil rabu paginya biar siang bisa langsung cuss ke kementerian luar negeri.
-Jam 09.45 urusan selesai saya langsung book direct cititrans dan jam 10.00 saya balik ke Bandung dan jam 13.00 sudah tiba di Bandung. Saya whatsapp suami saya, dan suami kaget soalnya waktu dia mau tidur saya otw Jakarta eh sebelum dia bangun saya udah di Bandung lagi.... :p


23 Nopember 2016
Legalisasi Kementerian Luar Negeri
Jl. Pejambon No. 6 Jakarta
Jam buka : 09.30-15.30

Yang harus dibawa:
Copy KTP
Surat asli yang mau dilegalisasi + Copy (Buku nikah gak usah pakai copy)
Surat terjemahan
Map kuning

Biaya : 10.000/dokumen bayar langsung dikasir
2 hari kerja selesai

30 Nopember 2016
Legalisasi Kedutaan Belanda
Jl HR Rasuna Said Kav. S-3 Jakarta
Jam penyerahan : 09.00-12.00
Jam pengambilan : 14.30-selesai

Yang harus dibawa:
Dokumen asli yang akan di legalisasi

Biaya : 370.000/dokumen bayar langsung di loket
1 hari selesai (sambil nunggu buat yang dari luar kota seperti saya, bisa jalan-jalan dulu ke mall terdekat hehehe)


Untuk proses pengajuan MVV akan saya share di cerita selanjutnya ya...